Header Ads

Image and video hosting by TinyPic

Tak Terima Dilahirkan ke Dunia, Pria Ini Menuntut Orang Tuanya Karena Melahirkan Tanpa Izin.

Tak Terima Dilahirkan ke Dunia, Pria Ini Menuntut Orang Tuanya Karena Melahirkan Tanpa Izin.

Seorang anak tidak terima karena dilahirkan ke dunia.

Seperti diwartakan oleh Oddity Central pada Jumat (1/2/2019), Pria bernama Raphael Samuel (27) dari New Delhi, India ingin membawa orang tuanya ke pengadilan.

Ia tidak terima karena melahirkannya ke dunia tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Samuel disebutkan adalah seorang anti-natalis, yang percaya bahwa orang-orang harus menjauhkan diri dari prokreasi (sebuah keluarga yang individunya adalah orang tua).

Beranggapan bahwa melahirkan makhluk hidup ke dunia tanpa persetujuan dari mereka secara moral salah.

Samuel tidak memiliki apapun untuk menentang kehidupan itu sendiri.

Maka, dia percaya kehidupan tanpa persetujuan tidak boleh dibawa ke dunia. Karena mungkin ia hidup harus tunduk pada kesulitan hidup.

Samuel beranggapan bahwa, dirinya adalah korban kehidupan atau dalam arti "kehidupan yang dipaksakan", karenanya pemuda itu berencana membawa orang tuanya ke pengadilan.

Bahkan, ia juga mengatakan anak-anak yang dilahirkan ke dunia ini tidak berhutang apapun pada orang tuanya.

"Saya ingin memberi tahu semua anak-anak India, bahwa mereka tidak pernah berhutang apapun kepada orang tua mereka," kata Samuel pada The Paper.

"Saya mencintai orang tua saya, dan kami memiliki hubungan yang hebat, tetapi mereka memiliki saya karena kegembiraan dan kesenangannya," lanjutnya.

Secara rutin, Samuel menjalankan halaman anti-natalis di Facebook dan memposting pesan anti-prokreasi.

Halamannya, yang bernama Nihilanand, hanya memiliki 431 pengikut, tetapi Samuel tidak peduli akan hal itu.

"Orang India lainnya harus tahu bahwa itu adalah pilihan untuk tidak memiliki anak, dan untuk meminta penjelasan kepada orang tuamu mengapa mereka melahirkanmu," kata Samuel.

Meskipun jumlahnya masih sedikit, gerakan anti-natalis India tumbuh dengan kecepatan yang stabil.

Mereka berencana untuk membentuk organisasi tingkat nasional yang berupaya menyebarkan kesadaran tentang kehidupan yang bebas anak. 

Argumen mereka berkisar dari yang nilai etis hingga mengurangi ketegangan atau menentang tekanan masyarakat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.